Minggu, 14 Oktober 2012

Piringan Pedoman Magnit Kering

Piringan pedoman ini juga disebut sensitive element terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
  • Sungkup/cap seperti songkok haji yang tebal dari bahan batu safir (keras dan licin).
  • Keping tengah (cincin kecil) dari bahan alumunium menempel pada sungkup/cap.
  • Jarum Magnit ada 8 batang yang sejajar (4 kiri dan 4 kanan) dari cobalt steel makin ke sebelah luar makin pendek.
  • Semat Pedoman (jarum semat) berdiri tegak lurus sebagai penopang piringan pedoman pada titik pusat ketel pedoman, ujung semat yang runcing terbuat dari logam osmium-iridium (logam keras) sebagai titik putar yang selalu licin.
  • Peta pedoman (gambar arah mata angin) diatas permukaan piringan pedoman.
Piringan pedoman merupakan bagian yang terpenting dari sebuah pedoman. Piringan itu terdiri dari beberapa jarum magnit (8 buah) yang digantungkan atau dilekatkan dibawah piringan. Piringan pedoman ini diberi gelang dari alumunium atau bahan timah hitam untuk stabilitas. Ditengah/dipusat piring pedoman dipasang sungkup/cap dari batu safir. pada gelang pinggir piringan pedoman dan keping tengah (cincin alumunium kecil yang melekat sekeliling sungkup/cap). Dibuat lubang-lubang kecil untuk memasang benang-benang sutera yang menghubungkannya dengan gelang pinggir. Diatur jarak sudut yang sama diatas peta pedoman setiap satu surat (11,25 derajat) dan pembagian setiap satu derajatuntuk penentuan arah pedoman. Piringan pedoman magnit kering terbuat dari bahan kertas plastik yang sangat tipis agar ringan dan tahan air. Beberapa syarat piringan pedoman yang baik adalah sebagai berikut :
  1. Ringan dan sungkup piringan pedoman bagian bawahnya licin.
  2. Tidak ada kesalahan kolimasi.
  3. Pembagian derajat jelas dan teratur.
  4. Besarnya piringan pedoman harus seimbang dengan ketel pedoman.
  5. Piringan pedoman harus peka (sensitif) terhadap arah utara magnit.
  6. Waktu ayun piringan pedoman harus cukup besar, minimal 14 detik.
Perangkat piringan pedoman termasuk jarum-jarum magnitnya (bagian yang bergerak) adalah merupakan sensitive element, karena berusaha selalu mencari arah utara.

Jumat, 12 Oktober 2012

Pedoman Magnit Secara Umum

Secara Konstruksi Pedoman Magnit terbagi menjadi dua jenis :
  1. Pedoman Magnit Kering
  2. Pedoman Magnit Basah (di dalam ketelnya berisi zat cair)
Menurut penempatan dan fungsinya pedoman magnit terdiri dari tiga macam/jenis yaitu :
  1. Pedoman Kemudi di dalam ruang kemudi (anjungan) untuk menentukan arah haluan kapal.
  2. Pedoman standar di dek paling atas untuk mencari arah baringan.
  3. Pedoman darurat ditempatkan pada sekoci penolong saat keadaan darurat.
Pedoman adalah alat navigasi yang paling vital bagi ilmu pelayaran. Fungsi sebenarnya adalah untuk menentukan arah di laut, jadi dalam bernavigasi di laut dipergunakan untuk menentukan arah haluan kapal dan mengambil arah baringan atas sebuah benda tetap di luar kapal.
Pada Prinsipnya pedoman magnit dibuat atas dasar sifat-sifat atau beberapa hukum magnit, yang antara lain :
  1. Sebuah jarum magnit mempunyai gaya tarik atas baja dan besi.
  2. Pengaruh gaya itu ternyata sangat kuat ditempat yang berdekatan dengan ujung batang magnit, atau ujung itu disebut juga kutub daripada batang atau jarum magnit.
  3. Apabila sebua jarum magnit ditempatkan sedemikian, sehingga ia dapat berputar bebas atas permukaan horizontal, maka ia akan mengarahkan diri ke jurusan yang tertentu (kutub utara magnit).
  4. Kutubnya yang satu akan mengarah ke kutub utara magnit bumi dan yang lainnya ke kutub selatan.
  5. kutub yang senama saling tolak menolak satu sama lain, sedang kutub yang tidak senama saling tarik menarik satu sama lain.
Selanjutnya untuk teori yang lebih mendalam, umpamanya digunakan hukum Coulomb yang berbunyi :
"Kutub yang senama saling tolak menolak dan kutub yang tidak senama saling tarik menarik. Besarnya gaya adalah sebanding dengan kuat magnit tiap kutub dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya"
Pedoman Magnit terdiri daripada piringan pedoman, ketel pedoman, dan rumah pedoman.
Untuk penjelasan berikutnya akan dibahas pada halaman lain, thanks all.

Shallow Water ( Perairan Dangkal)

Definisi daripada Shallow Water ialah suatu perairan yang besarnya 1,5 kali daripada kedalaman draft sebuah kapal atau kurang. Jadi pada intinya suatu perairan itu bisa disebut sebagai shallow water bergantung daripada draft sebuah kapal yang melintasi perairan tersebut.
Berikut adalah bagaimana kita bisa mengetahui perairan tersebut termasuk shallow water atau bukan :
  1. Dilihat dari Chart
  2. Getaran kapal lebih terasa
  3. Perubahan respon daripada kemudi kapal tersebut
  4. Kemampuan berputar kurang
Shallow Water juga mempunyai pengaruh terhadap kapal yang biasa disebut sebagai Shallow Water Effect, dan berikut rinciannya :
  1. Kapal yang memiliki stabilitas negatif jadi lebih tidak stabil, apalagi jika trim by head.
  2. Turning Circle jadi lebih besar.
  3. Efek dari dorongan propeller jadi lebih besar, bila mesin diberikan arah stern membuat haluan berputar lebih cepat ke kanan dan buritan ke kiri.
  4. Stopping Distance lebih lama.
  5. Perubahan haluan lebih lama.
  6. Perubahan Trim terjadi dan draft kapal terjadi penambahan atau yang biasa disebut sebagai squat.